Senin, 19 Oktober 2009

Gunung Krakatau

Gunung Krakatau adalah salah satu gunung berapi aktif yang berada di tengah laut tepatnya di Selat Sunda.Gunung berapi yang terletak sekitar 8 mil laut dari Pulau Sebesi. Gunung Krakatau memiliki anak-anak gunung. Anak Krakatau terlihat menjulang tinggi, sungguh dramatis, seakan kita berada di negeri antah berantah. Gunung Anak Krakatau memang menyiratkan misteri. Berbagai keanehan sejak dulu menyelimuti gunung yang berdiri kukuh di tengah laut Selat Sunda tersebut. Proses munculnya juga penuh kejutan, berawal dari letusan dahsyat “induknya”, yakni Gunung Krakatau (813 meter) pada 27 Agustus 1883. Gunung Krakatau meletus sangat dahsyat, menggemparkan dunia. Semburan lahar dan abunya mencapai ketinggian 80 km. Sementara abunya mengelilingi bumi selama beberapa tahun. Dilihat dari Amerika Utara dan Eropa, saat itu cahaya matahari tampak berwarna biru dan bulan tampak oranye.

Ledakannya menimbulkan gelombang pasang setinggi 40 meter yang menyapu bersih pantai sepanjang Teluk Lampung dan pantai barat daerah Banten sekitarnya. Dikabarkan sedikitnya 36.000 orang waktu itu tewas. Letusan Gunung Krakatau tersebut bahkan sampai terdengar di Singapura dan Australia. Bahkan rangkaian gempa bumi menjalar sampai ke Australia Selatan, Sri Lanka, dan Filipina. Letusan Krakatau menyebabkan perubahan iklim Global. Dunia sempat gelap selama dua setengah hari akibat debu vulkanis yang menutupi atmosfer. Matahari bersinar redup sampai setahun berikutnya. Hamburan debu tampak di langit Norwegia hingga New York. Gunung Krakatau Lama (Purba) tingginya kala itu mencapai 2.000 meter dengan radius 11 km. Tapi, ketika meletus ternyata ledakannya mengakibatkan tiga perempat tubuhnya hancur dan menyisakan gugusan tiga pulau kecil: Pulau Sertung, Pulau Panjang dan Pulau Krakatau Besar.

Empat puluh empat tahun kemudian lahir keajaiban baru. Sekitar tahun 1927 para nelayan yang tengah melaut di Selat Sunda tiba-tiba terkejut. Kepulan asap hitam di permukaan laut menyembul seketika di antara tiga pulau yang ada. Hanya setahun setelah misteri kepulan asap di laut itu, serta merta muncul benda aneh. “Wajah” asli benda aneh itu makin hari semakin jelas dan ternyata itulah yang belakangan disebut Gunung Anak Krakatau.Misteri Gunung Anak Krakatau terus berlanjut. setiap waktu keajaiban selalu muncul. Selain letusannya yang membuat wisatawan asing takjub, Letusan Gunung Anak Krakatau amat indah, ibarat kembang api di tengah pesta. Setiap sepuluh menit sekali, debu dan lava panas menyembur ke udara mencapai ketinggian 30 hingga 50 meter dari puncak. Pada senja atau malam hari, dari Pulau Sebesi (600 hektar), muntahan Gunung Anak Krakatau itu bagaikan kembang api. Dari pulau Sebesi yang berjarak sekitar delapan mil laut dari Anak Krakatau, letusan gunung itu terlihat jelas. ketinggian gunung itu tiap hari juga bertambah sekitar satu sentimeter, dari semula hanya beberapa meter kini malah mencapai sekitar 230 meter.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

jangan lupa komentarnya ya..??