Nama : Indah sevia
NPM : 10208639
Kelas : 3EA03
II. I PENALARAN INDUKTIF
A. Generalisasi
Generalisasi adalah suatu proses penalaran yang bertolak dari sejumlah fenomena individual untuk menurunkan suatu infers yang bersifat umum yang mencakup semua fenomena tadi.
Contoh : Setelah ujian bahasa inggris anak-anak kelas 3 diperiksa, ternyata Andi, Santi, Bella, dan Johan mendapat nilai 9. Anak-anak yang lain mendapat 8. Hanya Merry yang 6, dan tidak seorang pun mendapat nilai kurang. Boleh dikatakan, anak kelas 3 cukup pandai berbahasa inggris.
Generalisasi dapat dibedakan atas generalisasi yang berbentuk loncatan induktif dan generalisasi yang bukan berbentuk loncatan induktif.
a. Loncatan Induktif
Generalisasi loncatan induktif adalah suatu generalisasi yang bersifat loncatan induktif tetap bertolak dari beberapa fakta, namun fakta yang digunakan belum mencerminkan seluruh fenomena yang ada.
Contoh : Menurut publikasi BPS pada bulan Agustus 2010, jumlah penduduk Indonesia berdasarkan hasil sensus ini adalah sebanyak 237.556.363 orang, yang terdiri dari 119.507.580 laki-laki dan 118.048.783 perempuan.
b. Tanpa Loncatan Induktif
Genera;isasi tanpa loncatan induktif adalah sebuah generalisasi bila fakta-fakta yang diberikan cukup banyak dan menyakinkan, sehingga tidak terdapat peluang untuk menyerang kembali.
Contoh : Hampir semua masyarakat Indonesia senang menggunakan blackberry.
B. Hipotese dan Teori
Hipotese adalah semacam teori atau kesimpulan yang diterima sementara waktu untuk menerangkan fakta-fakta tertentu sebagai penentu dalam peneliti fakta-fakta tertentu sebagai penuntun dalam meneliti fakta-fakta lain yang lebih lanjut.
Teori adalah azas-azas yang umum dan abstrak yang diterima secara ilmiah dan sekurang-kurangnya dapat dipercaya untuk menerangkan fenomena-fenomena yang ada.
C. Analogi
Analogi adalah suatu proses penalaran yang bertolak dari dua peristiwa khusus yang mirip satu sama lain, kemudian menyimpulkan bahwa apa yang berlaku untuk suatu hal akan berlaku pula untuk hal yang lain.
Contoh : Sifat manusia ibarat padi yang terhampar di sawah yang luas. Ketika manusia itu meraih kepandaian, kebesaran, dan kekayaan, sifatnya akan menjadi rendah hati dan dermawan. Begitu pula dengan padi yang semakin berisi, ia akan semakin merunduk. Apabila padi itu kosong, ia akan berdiri tegak. Demikian pula dengan manusia yang tidak berilmu dan tidak berperasaan, ia akan sombong dan garang. Oleh karena itu, kita sebagai manusia apabila diberi kepandaian dan kelebihan, bersikaplah seperti padi yang selalu merunduk.
D. Hubungan Kausal
Hubungan Kausal adalah prinsip sebab-akibat yang dharuri dan pasti antara segala kejadian, serta bahwa setiap kejadian memperoleh kepastian dan keharusan serta kekhususan-kekhususan eksistensinya dari sesuatu atau berbagai hal lainnya yang mendahuluinya, merupakan hal-hal yang diterima tanpa ragu dan tidak memerlukan sanggahan.
Pada umumnya hubungan kausal dapat berlangsung dalam tiga pola berikut :
1. Sebab ke akibat
Hubungan kausal sebab akibat adalah paragraf yang dimulai dengan mengemukakan fakta khusus yang menjadi sebab, dan sampai pada simpulan yang menjadi akibat.
Contoh : Kemarau yang cukup panjang menyebabkan sawah kekeringan, akibatnya banyak petani mengalami kerugian.
2. Akibat ke sebab
Hubungan kausal akibat ke sebab adalah paragraf yang dimulai dengan fakta khusus yang menjadi akibat, kemudian fakta itu dianalisis untuk diambil kesimpulan.
Contoh : Dina akan dioperasi karena penyakit usus buntu yang dideritanya semakin parah.
3. Akibat ke akibat
Hubungan kausal akibat ke akibat adalah paragraph dari akibat ke akibat yang lain tanpa menyebut sebab umum yang menimbulkan kedua akibat.
Contoh : kaki Dani dijahit 7 jahitan. Setiap 2 hari sekali Dani harus chek up ke dokter untuk mengecek lukanya itu.
E. Induksi dalam Metode Eksposisi
Eksposisi adalah salah satu jenis pengembangan paragraf dalam penulisan yang dimana isinya ditulis dengan tujuan untuk menjelaskan atau memberikan pengertian dengan gaya penulisan yang singkat, akurat, dan padat.
Contoh : Ozone therapy adalah pengobatan suatu penyakit dengan cara memasukkan oksigen ,urni dan ozon berenergi tinggi ke dalam tubuh melalui darah. Ozone therapy merupakan terapi yang sangat bermanfaat bagi kesehatan, baik untuk menyembuhkan penyakit yang kita derita maupun sebagai pencegah penyakit.
II.2 SALAH NALAR
A. Generalisasi terlalu luas
Salah nalar jenis ini disebabkan oleh jumlah premis yang mendukung generalisasi tidak seimbang dengan besarnya generalisasi itu sehingga kesimpulan yang diambil menjadi salah.
Contoh : Orang jawa memiliki sifat yang ramah.
B. Analogi yang salah
Salah nalar dapat terjadi apabila orang menganalogikan sesuatu dengan yang lain dengan anggapan persamaan salah satu segi akan memberikan kepastian persamaan pada segi yang lain.
Contoh : Jerry, anak dari Ibu Mega, memiliki suara yang merdu. Oleh sebab itu, Donny, anak dari Ibu Mega tentu memiliki suara yang merdu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
jangan lupa komentarnya ya..??