Jumat, 19 November 2010

Produk Posisioning

Produk Posisioning

PENGERTIAN POSITIONING

Ada beberapa ahli yang mendefinisikan mengenai Positioning

· Doyle (1983) mengatakan strategi Positioning mengacu pada pilihan segmen pasar sasaran yang menggambarkan pelanggan bisnis akan berusaha untuk melayani dan pilihan keunggulan diferensial yang mendefinisikan bagaimana hal itu akan bersaing dengan saingan di segmen tersebut.

· Trout (2004, 15) mendefinisikan positioning sebagai cara kita untuk mendeferensiasikan diri kita di dalam benak konsumen.

· Kertajaya (2004) mendefinisikan positioning sebagai strategi untuk memimpin kredibilitas pelanggan Anda (Upaya mengarahan pelanggan anda Secara kredibel).

· Pearce (2007) mengatakan bahwa Positioning adalah upaya untuk menunjukkan sebuah produk atau layanan dengan cara yang tertentu yang diinginkan memenuhi keinginan atau kebutuhan audiens target Anda.

Product Positioning
Dalam proses positioning selalu dimulai product positioning. Pendapat ini dikemukakan oleh Regis Mc Kenna (1985: 37), yang juga mengemukakan definisi product positioning
sebagai berikut:
“The positioning process should begin with the product themselves. To gain a strong product positioning, a company must differentiate its product from all other products on the market. The goal is to give theproduct a unique position in the market place.”
Dari definisi diatas mengandung pengertian bahwa proses positioning harus dimulai dengan produk itu sendiri. Untuk mencapai product positioning yang kuat suatu perusahaan perlu melakukan diferensiasi dalam banyak faktor yaitu: teknologi, harga, kualitas, saluran distribusi atau sasaran konsumennya.
Rumusan positioning yang dikemukakan Kenna(1985:37) menjelaskan perusahaan sewaktu akan melakukan product positioning perlu mempertimbangkan 4 (empat) hal kunci utama, disebut sebagai The Golden Rules of Product. adapun uraiannya sebagai berikut:
1. Perusahaan perlu mengkutitrend dan dinamika pasar, seperti trend teknologi, persaingan, sosial, dan ekonomi.
2. Perusahaan harus memfokuskan pada posisi teknologi dan kualitas.
3. Perusahaan harus mentargetkan produknya pada segmen pasar tertentu misalnya pada segmen masyarakat atas, menengah atau bawah. Karena lebih baik menjadi ikan besar dalam kolam kecil daripada menjadi ikan kecil di kolam besar (it's better to big fish in a little pond,).
4. Perusahaan harus mau bereksperimen dengan tipe produk baru, kemudian memperhatikan reaksi pasar. Jika pemakai menyarankan perubahan maka perusahaan harus menyesuaikan strateginya.

Strategi Positioning Produk

Kemampuan untuk mengidentifikasi peluang positioning merupakan ujian yang berat bagi seorang marketer. Keberhasilan satu positioning biasanya berakar pada berapa lama produk tersebut mempunyai keunggulan bersaing. Beberapa hal mendasar dalam membangun strategi positioning satu produk antara lain :

· Positioning pada fitur spesifikasi produk

· Positioning pada spesifikasi penggunaan produk

· Positioning pada frekuensi penggunaan produk

· Positioning pada alasan mengapa memilih produk tersebut dibanding pesaing

· Positioning melawan produk pesaing

· Positioning dengan melakukan pemisahan kelas produk

· Positioning dengan menggunakan simbol budaya/kultur

Proses Positioning Produk

Pada umumnya, proses postioning produk melibatkan :

· Mendefinisikan ke segmen pasar mana produk tersebut akan disaingkan

· Mengidentifikasikan dimensi atribut dan kemasan untuk menentukan seberapa besar pasar

· Mengumpulkan informasi dari konsumen tentang persepsi mereka tehadap produk dan produk pesaing

· Mengukur seberapa jauh persepsi konsumen terhadap produk

· Mengukur seberapa besar pasar produk pesaing

· Mengukur kombinasi target pasar untuk menentukan variabel marketing dalam melakukan marketing mix

· Menguji ketepatan antara

o Daya saing produk kita dengan produk pesaing

o Posisi produk kita dalam persaingan

o Posisi vektor idela dalam marketing mix

· Positioning produk

Proses positioning untuk barang dan jasa sama saja, meskipun jasa tidak memiliki ujud fisik, namun prosesnya sama. Hanya saja karena jasa tidak memiliki visualisasi yang jelas, maka sebelum membangun positioning, kita harus bertanya kepada konsumen nilai tambah apa yang mereka inginkan dari layanan kita, mengapa mereka akan memilih jasa orang lain dibanding jasa kita ? dan apakah ada karakteristik khusus yang membedakan layanan kita dibanding perusahaan lain ?

Menuliskan nilai pembeda dari sudut pandang konsumen merupakan tahap awal proses positioning kita. Ujikan kepada orang yang belum mengenal apa yang kita lakukan dan apa yang kita jual, kemudian perhatikan ekspresi wajah merekan dan bagaiman mereka merespon kita. Pada saat mereka ingin tahu lebih banyak tentang produk kita karena mereka tertarik dengan prolog kita, maka kita sdah berada di jalur yang tepat.

Kesimpulan:

Konsep positioning berawal dari munculnya produk/jasa dari pesaing. Sedangkan gagasannya berasal dari identifikasi kebutuhan pelanggan dan bagaimana memenuhinya. Perspektif positioning berkenaan dengan produk/jasa yang telah ada dalam benak pelanggan. Positioning bergantung pada kemampuan perusahaan memberi ciri lain dibanding pesaing.Pelanggan membuat keputusan beli berdasar pada nilai optimal espektasinya. Aktivitas penjualan dan pemasaran dapat dikembangkan menjadi serangkaian sistem yang lebih rinci dan detail.

Sumber:

http://manajemenproduk.blogspot.com/2006/02/positioning.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

jangan lupa komentarnya ya..??